tagline

INSPIRASI MAYA : KISAH SUKSES MIXUE si Pencari Ruko Kosong

 Mixue sudah muncul dari persembunyiannya dan menebar jala di Indonesia. Gerai pertama yang dibuka oleh Mixue adalah gerai di Kota Bandung. Dari sana, setelah dua tahun berjalan, sudah hampir ada 300 gerai di seluruh Indonesia.

Sejak 2020, Mixue sudah muncul dari persembunyiannya dan menebar jala di Indonesia. Gerai pertama yang dibuka oleh Mixue adalah gerai di Kota Bandung. Dari sana, setelah dua tahun berjalan, sudah hampir ada 300 gerai di seluruh Indonesia.Tentunya gerai yang menjamur diakibatkan oleh permintaan yang cukup tinggi untuk es krim, boba dan teh susu yang jadi produk andalan. Di Indonesia terutama, karena seharusnya hanya ada dua musim yaitu kemarau dan penghujan, penjualan es krim akan cenderung lebih stabil dibandingkan negara dengan empat musim.Lagipula, musim hujan dan wacana badai yang melanda kayaknya nggak berhentiin animo warga buat jajan es krim. Tetep aja Mixue jadi sahabat warga di kala mood sedang kacau dan uring-uringan.Selain itu, harganya yang relatif murah nggak pernah jadi concern orang-orang buat beli dan nraktir orang yang disayang.

 

 

Lho ya bisa. Dari jaman dulu juga selalu dikasih tahu kalau hasil itu nggak akan ngekhianatin usaha. Kalau kamu ngerasa Mixue sukses dengan mudah dan tanpa keringet pemiliknya netes ya kamu salah besar.Mixue sendiri adalah brand dari Cina. Dilansir dari Tempo.co, pemiliknya bernama Zhang Hongchao. Dia mendirikan brand ini sejak 1997 dengan modal 4000 yuan atau sekitar 8 juta rupiah yang dia terima dari neneknya kala itu.Uang tersebut bukan modal yang gede kalau harus dibandingin sama nilai franchise gerai Mixue yang ada di sekitar 700-800 juta. Bedanya, dulu Zhang mulai dengan alat dan teknologi seadanya dan belum menjual es krim yang seperti sekarang ini.Dulu Zhang mulai dengan jualan es serut, es krim, dan smoothies dengan keuntungan sekitar 175 ribu rupiah. Namun, bisnisnya tidak bertahan lama karena salah perhitungan soal cuaca.Untungnya hal ini nggak menghentikan Zhang dalam berbisnis. Dia memulai kembali dengan brand Mixue Bingchen (MXBC) di tahun 1999. Mixue akhirnya meraih kesuksesannya pada saat es krim cone populer akibat Olimpiade Beijing di tahun 2008. Sebelumnya, di tahun 2007 Zhang sudah buka kesempatan buat kemitraan dengan pemodal. Tercatat di tahun 2008 sudah ada 180 gerai di Cina. Pada tahun 2018 barulah Mixue melebarkan sayapnya dengan membuka kemitraan di luar negeri yaitu Vietnam.Kini, secara keseluruhan sudah ada sekitar 20 ribu cabang dengan belasan ribu yang ada di Cina dan sisanya tersebar di 11 negara di Asia.

 

 

Dari Mixue Kita Belajar…

1. Pas ada brand yang viral seperti ini, seharusnya kita mulai mempelajari gimana caranya bikin bisnis yang stabil dan pesat perkembangannya. Nah, dari kasus ini kita bisa belajar kalau:

2. Bangun bisnis itu nggak bisa instan. Bangkrut adalah hal yang biasa, dan bangkit adalah hal yang luar biasa. 
Nggak usah bikin ide yang jauh-jauh, es yang kamu anggap murah aja udah bisa bikin kamu jadi miliarder kalau dengan model bisnis yang tepat.