Production planning merupakan faktor penting bagi keberlangsungan suatu perusahaan karena tanpa production planning, maka tujuan perusahaan tidak akan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Tanpa production planning, akan banyak faktor pemborosan yang muncul dalam aktivitas produksi. Nah bagaimana menjadi seorang PPC yang baik?Simak tipsnya berikut !
Production planning (Perencanaan produksi) merupakan perencanaan tentang segala aktivitas produksi berkenaan dengan jenis produk, volume, biaya, dan segala hal yang berkaitan dengan cara mendapatkan produk tersebut. Production planning menjadi perencanaan produksi untuk satu periode, sehingga termasuk dalam perencanaan operasional di dalam perusahaan.
Jenis production planning yang ada dalam suatu perusahaan dapat dibedakan menurut jangka waktu yang tercakup, yaitu: production planning jangka pendek dan dan jangka panjang.
Production planning jangka pendek merupakan perencanaan yang bersifat operasional karena penentuan kegiatan produksi direncanakan akan dilakukan dalam jangka waktu satu tahun mendatang atau bahkan mungkin kurang dari satu tahun.
Sementara production planning jangka panjang merupakan perencanaan proses produksi perusahaan dengan mengukur tingkat kegiatan produksi yang lebih daripada satu tahun.
So kita langsung masuk saja ke tipsnya berikut :
Tips #1 Forecasting Yang Tepat
Forecasting bisa diartikan sebagai peramalan atau perkiraan mengenai sesuatu yang belum terjadi. Maka dari itu, dalam melakukan Forecasting perusahaan harus bisa memperkirakan sesuatu yang tepat waktu-waktu yang akan datang berdasarkan data masa lampau yang dianalisa secara ilmiah.
Untuk mengetahui jumlah barang yang akan diproduksi, Anda harus memprediksi permintaan konsumen. Hal tersebut membantu Anda dalam mengontrol pengadaan barang dan menghindari kekurangan stok. Cara yang tepat untuk memprediksi permintaan konsumen adalah menganalisis perkembangan tren dan meninjau Riwayat penjualan dan inventaris Anda.
Tips #2 Memahami Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi perusahaan merupakan salah satu aspek penting dari sistem produksi. Jadi, dalam menyusun production planning, penting bagi perusahaan untuk memahami kapasitas produksi yang kemungkinan bisa dihasilkan. Kapasitas yang tidak memadai dapat menghambat proses pemenuhan kebutuhan dan tentu saja membuang banyak waktu dan energi. Pada akhirnya, akan terjadi penurunan kepuasan pelanggan dan prospek keuntungan perusahaan.
Kapasitas produksi dapat dihitung berdasarkan produktivitas karyawan (tenaga kerja), produk dibuat, dan kondisi mesin yang digunakan untuk memproduksi barang. Saat ini, perusahaan bisa melakukan penghitungan kapasitas produksi menggunakan aplikasi yang telah diotomatisasikan.
Tips #3 Mengontrol Persediaan
Dalam aktivitas produksi, tidak jarang dijumpai berbagai macam bentuk pemborosan. Maka dari itu, diperlukan upaya dalam production planning untuk mengurangi pemborosan dalam proses produksi. Caranya adalah dengan mengontrol persediaan (inventory). Perusahaan perlu memastikan terlebih dahulu bahwa produk yang dihasilkan tidak jauh melebihi permintaan konsumen. Selain mengurangi pemborosan finansial, pengontrolan terhadap persediaan akan membantu perusahaan dalam memanfaatkan ruang penyimpanan yang terbatas. Perusahaan tidak perlu menyimpan persediaan untuk waktu yang terlalu lama di gudang.
Di sisi lain, perusahaan juga perlu memastikan bahwa pemasok bisa selalu mengirim bahan baku yang diperlukan secara tepat waktu. Aktivitas ini sangat penting agar perusahaan tidak mengalami kekurangan bahan baku untuk proses produksi. Maka dari itu, sangat disarankan bagi perusahaan untuk memiliki sistem manajemen inventaris yang sangat penting untuk production planning. Sistem manajemen inventaris bisa membantu perusahaan untuk forecasting inventory dengan cara, memberikan notifikasi ketika persediaan berkurang. Bahkan, beberapa sistem manajemen inventaris ada yang bisa digunakan untuk melakukan pemesanan persediaan ke pemasok secara otomatis.
Tips #4 Melakukan Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Secara Berkala
Ketika membuat production planning, setiap perusahaan berharap agar terhindar dari production downtime atau penghentian produksi yang diakibatkan oleh berbagai faktor. Akan tetapi, faktor yang paling sering menyebabkannya produksi terhenti adalah kerusakan pada mesin. Jika mesin rusak, maka dipastikan kegiatan produksi akan terhenti dan banyak kerugian yang akan dialami perusahaan.
Ketika membuat production planning, perusahaan harus mencantumkan upaya untuk menghindari delay atau penundaan. Perusahaan perlu secara teratur memonitor kondisi peralatan dan mesin dengan melakukan perawatan secara berkala demi kelangsungan proses produksi. Perusahaan juga harus bersedia untuk mengganti peralatan dan mesin yang sudah usang agar bisa menghindari kerusakan mesin saat proses produksi berlangsung.