Menjalankan bisnis keluarga tentu rentan akan konflik karena tidak dapat dinafikan para anggotanya memiliki kepentingan pribadi yang bertentangan satu sama lain.
Tidak jarang suatu keluarga menjalankan bisnis bersama yang para perintisnya adalah tidak jauh dari saudara kandung sendiri.
Konflik kepentingan ini mungkin lebih sering terjadi di antara saudara kandung.
Meskipun bersaudara menyandang status sebagai 'anak', perbedaan umur antar saudara tidak jarang menjadi dalih permasalahan.
So langsung saja masuk ke tipsnya agar bisnis keluarga kita bisa bertransformasi menjadi bisnis profesional.
1. Stay Proffesionals
Berbisnis bersama keluarga berarti harus bisa membedakan dan memberikan batas-batas pemisah antara masalah di rumah dan masalah di tempat kerja. Permasalahan di rumah tidak boleh di bawa ke tempat kerja. Semua harus disikapi dan dijalani secara profesional sebagai sebuah team yang solid.
2. Menyesuaikan Bidang Pekerjaan
Family business biasanya menempatkan anggota keluarga sendiri untuk menduduki jabatan-jabatan atau posisi tertentu dalam perusahaan. Namun ada baiknya jika kita tetap memandang posisi jabatan secara profesional. Tempatkan anggota-anggota keluraga di posisi-posisi yang tepat sesuai dengan bidang dan kemampuan mereka. Apabila di antara anggota keluarga tidak ada satupun yang menguasai dengan baik suatu bidang kerja, maka jangan segan-segan untuk memperkerjakan orang lain di posisi tersebut.
3. Menyatukan Pendapat
Dalam menjalankan bisnis keluarga terkadang ada saatnya terdapat perbedaan visi misi dan pendapat antar anggota keluarga. Semua perbedaan pendapat tersebut harus dillihat secara profesional. Setiap anggota keluarga yang terlibat ada baiknya dianggap sebagai seorang investor yang menginvestasikan dananya dalam perusahaan, sehingga tiap-tiap investor dalam keluarga ini harus ditampung pendapatnya dan dijadikan satu untuk meraih suatu keputusan yang bulat dan tidak timpang di satu sisi.
4. Inovasi Bersama
Buatlah inovasi dalam bisnis keluarga anda. Seringkali perusahaan keluarga tidak dapat berkembang karena mereka tidah berinovasi dan tidak memperhatikan perkembangan zaman. Jika orang tua kita menjalankan usaha tersebut dengan suatu cara, belum tentu cara tersebut tepat untuk kondisi masa kini. Maka walaupun bisnis keluarga warisan orang tua telah berjalan dengan pesat, namun kita sebagai generasi penerus harus terus belajar, terus berinovasi, tidak boleh malas dalam mencari ide-ide baru untuk memodernisasi bisnis keluarga agar mampu bersaing dengan tuntutan masa kini, nah ini sesuai dengan prinsip ke lima dari 7 prinsip manajemen mutu ISO yaitu Peningkatan
5. Menjaga nama baik satu sama lain
Jaga serta teruskan citra dan nama baik dari generasi terdahulu. Jika generasi terdahulu mampu sukses dan dikenal baik karena pelayanan mereka yang baik kepada konsumen, karena ketepatan mereka dalam membayar supplier, karena kompensasi mereka yang memadai terhadap para karyawan; jangan hancurkan semuanya itu. Jaga dan pertahankan apa yang baik dari generasi yang lalu, dan hapuskan yang buruk.